5 Tips Noob Jadi Pro Dan Cerita Kocak


Gue inget banget pertama kali download Apex Legends. Itu tahun-tahun awal pandemi, pas kerjaan lagi slow, dan gue butuh pelarian yang enggak melibatkan drama Korea. Temen kantor game bilang, “Coba deh Apex, gratis kok, seru, enggak kayak PUBG yang lo mesti merangkak terus.”
Gue yang waktu itu beneran wikipedia cupu soal game tembak-tembakan, mikirnya yaudah lah, cobain aja. Tapi fix, gue salah langkah.

Begitu masuk, langsung ditampar sama pace game-nya yang brutal. Nggak ada waktu buat napas. Baru belajar jalan, udah ditembak. Baru ngeloot shield level putih, udah dihajar tim yang udah punya armor ungu. Belum lagi istilah-istilah kayak rotasi, third-party, ping system, yang bikin otak mendidih. Tapi justru dari situlah, perlahan tapi pasti, gue kecanduan.

Pilih Legend Jangan Asal, Bro — Ini Cerita Kocak Awal Mula Pakai Mirage

Gue awalnya mikir, “Ah, Mirage keren, bisa ngilang dan punya decoy, pasti aman buat noob.”
Salah besar.
Setiap kali gue kirim decoy, yang bingung bukan musuhnya—gue sendiri! Gue pernah ngacir bareng decoy-nya dan malah kejebak di tengah-tengah tim musuh. Di situ gue sadar: main Mirage tuh butuh timing dan otak yang lebih encer dari mie instan.

Apex LegendsApex Legends

Akhirnya, setelah nyobain berbagai Legend, gue nemu soulmate gue di game ini: Octane.
Yes, si lari kenceng, lompat tinggi, dan bisa kabur dari masalah dengan jump pad. Cocok banget buat orang yang hobinya bikin blunder dan kabur tanpa mikir panjang. Tapi jangan salah, main Octane juga perlu strategi. Nggak bisa asal lari kayak maling sendal.

Tips (dari pengalaman berdarah-darah):

  • Jangan asal spam stim. HP lo habis duluan sebelum ketemu musuh.

  • Gunakan jump pad buat flanking, bukan sekadar kabur.

  • Kalau teammate down, jangan egois. Cover dulu, revive belakangan.

Looting Adalah Seni, Bukan Sekadar Ngambil Barang

Ini salah satu hal yang paling ngena. Di Apex, lo bakal mati bukan karena kalah tembak, tapi karena lo kelamaan looting. Sering banget gue nemu teammate yang malah jongkok milih-milih scope sambil dunia di luar udah perang dunia ketiga.

Apex LegendsApex Legends

Dari pengalaman pahit—dan omelan teman mabar—gue belajar looting harus cepat, efisien, dan tahu prioritas:

  • Shield > Ammo > Heal > Attachment (urutannya ini)

  • Jangan lupa buang barang yang udah nggak dipake. Backpack bukan laci dapur.

  • Dengarkan suara langkah sekitar. Kalau ada step tapi lo masih looting? Selamat datang di lobby.

Map Matters: World’s Edge vs Olympus vs Storm Point

Awalnya gue pikir semua map sama aja. Tapi ternyata, beda banget rasanya main di World’s Edge, Olympus, atau Storm Point.

World’s Edge itu tempat paling chaos. Drop di Fragment kayak ngambil nomor antrean ke neraka. Tapi kalau lo pengen belajar fast fight, ini tempatnya.

Olympus? Jujur, paling cocok buat gaya main rotasi cepat. Banyak ruang terbuka tapi penuh risiko. Gue pernah menang cuma karena bisa main zona dengan sabar.

Storm Point… ah ini. Map yang luas, banyak binatang liar. Di sini, selain lawan tim musuh, lo juga kadang berantem sama AI. Tapi buat lo yang demen sniping, ini surganya.

Tips pribadi:

  • Jangan asal loncat ke hot drop. Kadang main aman lebih seru karena bisa belajar positioning.

  • Hafalin zipline, lift, dan choke point. Itu bisa jadi pembeda antara chicken dinner atau jadi loot box.

Momen Paling Frustasi: Main Solo Ranked

Gue pernah mikir, “Ah, ranked mah tinggal main serius.” Salah lagi.
Main ranked solo queue itu bagaikan ikut lomba masak tapi tim lo masak mie instan semua.

Apex LegendsApex Legends

Gue punya satu cerita yang nggak bakal lupa. Udah sampai ring terakhir, posisi high ground, weapon loadout ideal: R-301 dan Mastiff. Eh, teammate malah push sendirian. Kena knock. Satunya nge-loot di luar zona. Akhirnya, kita kalah padahal tinggal satu tim musuh yang sekarat.

Sejak itu gue belajar:

  • Kalo main ranked, mabar itu kunci.

  • Komunikasi lewat ping system itu powerful banget. Jangan pelit pakai.

  • Jangan egois. Main bareng bukan solo carry.

Senjata Favorit: Kenapa Gue Pilih Volt dan Flatline

Setiap orang punya senjata favorit. Gue? Selalu balik lagi ke Volt dan Flatline.

Volt itu stabil, enak buat close-range, recoil gampang dikontrol. Tapi sayangnya, sekarang masuk care package kadang bikin susah nemu.
Flatline? Damage-nya bisa ngagetin lawan. Tapi harus terbiasa sama recoil horizontalnya.

Gue pernah eksperimen pakai combo meme kayak Mozambique + Wingman… dan beneran dapet kill. Tapi ya, jangan ditiru kecuali lo udah pasrah atau mau konten TikTok.

Tips dari gue:

  • Pahami recoil. Latihan di firing range sebelum main ranked.

  • Jangan terlalu bergantung pada satu loadout. Kadang harus adaptif tergantung loot awal.

  • Jangan remehkan senjata kelas biru. G7 Scout atau R-99 itu underrated!

Battle Pass, Skin, dan Godaan Microtransaction

Ngaku deh, siapa yang awalnya cuma mau main gratisan, tapi akhirnya beli Battle Pass?

Gue salah satu korbannya. Awalnya mikir, “Ah, skin doang.” Tapi begitu liat skin heirloom atau prestige skin… dompet langsung goyang.

Tapi, belajar dari pengalaman, gue mulai selektif. Gue cuma beli Battle Pass kalau isinya worth dan bisa dapet Apex Coin balik. Sisanya? Skin gratisan dari event juga kadang keren kok.

Saran bijak dari gamer bokek:

  • Jangan buru-buru beli. Tunggu review skin-nya.

  • Ikut event harian dan mingguan, banyak hadiah gratis.

  • Jangan sampai jajan skin bikin skip makan siang, ya bro.

Pelajaran Hidup dari Main Apex Legends

Terdengar lebay, tapi serius deh, Apex ngajarin gue banyak hal:

  • Kerja sama tim. Lo bisa jago, tapi tetap butuh backup.

  • Sabar dan adaptif. Kadang lo di bawah, kadang chicken dinner.

  • Komunikasi non-verbal. Ping system itu contoh komunikasi paling efisien.

  • Dan satu hal penting: Lo gak bisa menang tiap hari, tapi bisa belajar tiap match.

Gue udah ratusan jam main Apex. Kalah lebih sering daripada menang. Tapi selalu ada yang bisa dipelajari dari tiap kekalahan. Entah itu positioning yang salah, keputusan terlalu agresif, atau sekadar sial karena ketemu cheater (yup, mereka ada!).

Penutup: Apex Itu Lebih dari Sekadar Game Battle Royale

Apex Legends bukan cuma soal kill dan menang. Buat gue, ini tempat pelarian, tempat belajar, dan tempat nyambungin pertemanan baru. Kadang juga jadi tempat frustasi, tapi ya itu bagian dari perjalanan.

Kalau lo baru mau mulai, atau udah main tapi sering ngerasa capek, ingat: semua pro juga pernah noob. Nikmatin prosesnya, cari Legend yang cocok, dan jangan terlalu serius sampai lupa senyum.

Baca Juga Artikel Ini: Zenless Zone Zero: Mengungkap Kehebatan Game FPS Terbaru yang Wajib Dimainkan



Source link

Author Profile
Managing Director at Bitlance Tech Hub | 09158211119 | [email protected] | Web

Anurag Dhole is a seasoned journalist and content writer with a passion for delivering timely, accurate, and engaging stories. With over 8 years of experience in digital media, she covers a wide range of topics—from breaking news and politics to business insights and cultural trends. Jane's writing style blends clarity with depth, aiming to inform and inspire readers in a fast-paced media landscape. When she’s not chasing stories, she’s likely reading investigative features or exploring local cafés for her next writing spot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *