Pertama kali saya lihat ikan Rainbow merah di toko ikan hias pinggir jalan, saya langsung jatuh cinta. Warna merahnya nyala banget, seperti percikan api kecil di tengah akuarium yang penuh tanaman hijau. Tapi, seperti biasa, saya nggak langsung beli. Saya browsing dulu, tanya-tanya ke komunitas pecinta aquascape, dan akhirnya… ya, saya beli sepasang. Dan di sinilah cerita saya dimulai—dari kebodohan awal, kegagalan air keruh, sampai akhirnya aku bisa bikin si Rainbow merah ini betah tinggal di rumah.
Apa Itu Ikan Rainbow Merah?
Jujur, awalnya saya pikir ini Animals ikan hasil rekayasa genetik atau mungkin ikan impor mahal. Tapi ternyata enggak juga. Ikan Rainbow merah—atau dikenal juga sebagai Glossolepis incisus—aslinya dari Papua, Indonesia. Tepatnya dari Danau Sentani. Keren kan? Kita punya ikan hias lokal yang cantiknya nggak kalah sama ikan luar negeri wikipedia.
Ikan ini masuk dalam keluarga Melanotaeniidae, dan dikenal karena bentuk tubuhnya yang pipih, serta warna merah menyala yang makin intens seiring bertambahnya usia dan kualitas air. Biasanya yang warnanya paling cetar itu jantan dewasa. Betinanya agak pucat, tapi tetap cantik kok, kayak warna jingga lembut gitu.
Dan kalau kamu bertanya-tanya, kenapa disebut “Rainbow”? Karena selain merah, ada banyak jenis Rainbowfish lain yang warnanya spektrum pelangi: biru, kuning, hijau, bahkan ungu samar. Tapi Rainbow merah, menurut saya, yang paling nyolot. Warna merahnya itu kayak lampu neon kecil berenang di air.
Mengapa Ikan Rainbow Merah Jadi Ikan Hias Favorit?
Saya pikir alasannya simpel: warnanya mencolok, gerakannya aktif, dan dia nggak galak sama penghuni akuarium lainnya. Cocok buat pemula, tapi juga tetap menantang buat yang suka eksperimen aquascape.
Salah satu momen yang bikin saya makin cinta sama Rainbow merah itu pas saya perhatikan cara dia berenang. Lincah tapi elegan. Nggak serampangan kayak beberapa jenis ikan hias lain yang suka ngacak-ngacak tanaman dasar. Rainbow merah ini punya gaya berenang yang ‘tenang tapi penuh gaya’, istilahnya.
Lalu dia juga termasuk jenis schooling fish, jadi kalau pelihara, lebih baik minimal 5 ekor biar mereka merasa nyaman. Dan kalau kamu suka dekorasi akuarium yang rimbun, dengan background gelap dan tanaman air hijau, Rainbow merah bakal jadi bintang utama. Trust me, warnanya bakal makin keluar!
Bagaimana Cara Memelihara Ikan Rainbow Merah?
Oke, bagian ini penting. Saya sempat bikin kesalahan yang agak konyol di awal. Jadi, saya asal campur Ikan Rainbow Merah dengan ikan predator kecil (yang saya kira damai), dan ya… salah satu Rainbow saya hilang. Jadi pelajaran penting pertama: jangan campur dengan ikan yang agresif!
Untuk lingkungan akuariumnya:
-
Suhu ideal: 24–28°C. Saya pakai heater dengan termostat biar stabil.
-
pH air: 6.5–7.5. Jangan terlalu asam.
-
Substrat: pakai pasir halus atau tanah aquascape, Ikan Rainbow Merah suka area yang lembut buat berenang.
-
Tanaman: pilih tanaman air seperti Java Fern, Anubias, atau Amazon Sword.
Mereka termasuk ikan omnivora, jadi gampang soal makanan. Saya biasa kasih pelet ikan hias yang berkualitas plus sesekali kasih cacing beku atau kutu air buat variasi.
Dan satu hal lagi yang sangat penting—sirkulasi air dan filtrasi. Rainbow merah itu suka air yang bersih dan kaya oksigen. Jadi saya investasi di filter luar (canister) yang bisa jaga air tetap jernih dan tenang.
Keunikan Ikan Rainbow Merah
Yang bikin saya betah pelihara ikan ini tuh selain warnanya yang berubah-ubah tergantung cahaya, Ikan Rainbow Merah punya semacam ‘etika’ di dalam akuarium. Mereka nggak pernah ganggu ikan lain, tapi juga nggak takut. Sifatnya tuh aktif, suka berenang berkelompok, dan kadang kayak pamer warna merahnya pas ada cahaya lampu dari atas.
Pernah suatu hari, saya matikan lampu akuarium karena mau tidur. Paginya saya nyalakan lagi, dan saya sempat kaget karena mereka kayak “berubah warna” jadi lebih pucat. Tapi ternyata itu normal. Warna mereka intens kalau dalam kondisi sehat dan pencahayaan optimal.
Dan oh ya, mereka juga punya bentuk tubuh unik: agak lebar tapi pipih, dengan sirip punggung yang agak tinggi. Dari samping tuh kelihatan banget kayak ikan modern minimalis yang elegan. Beda banget sama ikan cupang atau molly yang bentuknya lebih membulat.
Tingkat Kesulitan Merawat Ikan Rainbow Merah
Kalau ditanya susah nggak sih? Saya jawab: sedang. Nggak gampang banget kayak pelihara guppy, tapi juga nggak bikin pusing kayak discus.
Kesulitannya lebih ke soal stabilitas air dan lingkungan. Mereka nggak tahan kalau air terlalu kotor atau kena amonia. Jadi buat kamu yang jarang ganti air, mending pikir dua kali. Tapi kalau kamu rajin, disiplin jaga kualitas air, Ikan Rainbow Merah ini bakal bertahan lama dan makin cantik warnanya.
Pengalaman pribadi saya, mereka pernah kena white spot (ich) karena suhu drop pas musim hujan. Untung saya langsung karantina dan obatin pakai garam ikan + heater + aerasi. Butuh seminggu buat sembuh, tapi itu jadi pengalaman berharga banget.
Jadi kuncinya: jangan overfeeding, rutin ganti air (20% tiap minggu), dan pastikan filter jalan terus.
Worth It Nggak Pelihara Ikan Ini?
Buat saya, 100% worth it. Bukan cuma karena keindahannya, tapi juga karena mereka ngajarin saya disiplin dan detail. Pelihara Ikan Rainbow Merah tuh kayak punya tanggung jawab kecil tapi menyenangkan. Dan saat mereka sehat dan berenang bareng dengan warna merah menyala, itu bikin hati adem banget.
Kalau kamu suka akuarium yang rimbun, damai, dan penuh warna, coba deh Ikan Rainbow Merah. Tapi inget, bukan ikan pajangan instan. Kamu harus sayang dan rawat dengan bener.
Beberapa Tips Pribadi Buat Pemula:
-
Jangan beli cuma 1 ekor. Minimal 5 biar nggak stres.
-
Cek suhu air secara rutin, terutama pas musim hujan.
-
Jangan campur dengan ikan agresif atau yang lebih besar.
-
Gunakan lampu LED putih hangat untuk memaksimalkan warna.
-
Sabar. Warna mereka makin keren seiring waktu.
Kalau kamu pernah punya pengalaman juga pelihara Rainbow merah, drop cerita kamu di kolom komentar. Atau kalau punya pertanyaan teknis, boleh banget, saya bakal bantu sebisa saya. Ini bukan cuma soal ikan, ini soal hobi yang bisa jadi terapi hati juga.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Ikan Mas Koki: Cara Merawat ikan hias agar Hidup Lama dan Sehat disini
Anurag Dhole is a seasoned journalist and content writer with a passion for delivering timely, accurate, and engaging stories. With over 8 years of experience in digital media, she covers a wide range of topics—from breaking news and politics to business insights and cultural trends. Jane's writing style blends clarity with depth, aiming to inform and inspire readers in a fast-paced media landscape. When she’s not chasing stories, she’s likely reading investigative features or exploring local cafés for her next writing spot.